Minggu, 18 September 2016

Consumer Behavior Chapter 9 Assigment

1.   pick a consumer conviance product, perhaps a personal care product and create advertising copy stressing :
a.     Positive Reinforcement (Penguatan Positif)
Penguatan positif (positive reinforcement) adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons menjadi meningkat  karena diikuti dengan stimulus yang mendukung.
Contoh produk
Shampo Lifebuoy
 Lifebuoy Shampoo ingin selalu menjadi Shampo pilihan Keluarga Indonesia dengan campaign : “RAMBUT SEHAT, KINCLONG!”
Iklan ini bercerita tentang keluarga yang menggunakan Shampoo Lifebuoy sehingga rambut mereka sehat dan kinclong. Pada suatu hari saat sang ibu dan anak perempuannya kepasar, lalu sang anak tersesat dan sang ibunya pun mencari anaknya dengan menanyakan kepada orang-orang yang berada dipasar tersebut. Ternyata orang-orang yang ia tanya semuanya melihat dan mengetahui ke mana sang anak pergi karena rambut sang anak yang kinclong dan memantul karena teriknya matahari dan rambutnya sama seperti rambut sang ibu yang terlihat kinclong. Sehingga sang ibu dapat menemukan anaknya dengan mudah.
Jadi pada iklan ini konsumen diajak untuk selalu menggunakan Shampo Lifebuoy agar rambutnya selalu sehat dan kinclong seperti yang ditayangkan pada iklan.
b.    Negative Reinforcement (Penguatan Negatif)
Negative Reinforcement adalah peningkatan frekwensi suatu perilaku positif karena hilangnya rangsangan yang  merugikan (tidak menyenangkan)
Contoh iklan Sabun Lifebuoy
Iklan ini menceritakan seorang ibu yang khawatir terhadap anaknya yang terkena gatal-gatal karena bermain di lingkungannya yang ekstrim bersama anak lain yang terlihat gatal-gatal juga. Namun ia heran melihat anak salah satu ibu yang anaknya sangat aktif bermain dan tidak terlihat terkena gatal-gatal sama sekali. Lalu ibu itu pun bertanya mengapa anaknya sangat aktif dan tidak gatal-gatal, lalu ibu yang anaknya tidak gatal-gatal tersebut menyarankan menggunakan sabun mandi anti kuman dan memiliki formula paling mutakhir. Lalu ibu itupun mencobanya lalu anaknya tidak kena gatal-gatal lagi.  Oleh karena itu Lifebuoy menciptakan formula baru pada sabun mandi nya yang paling mutakhir membunuh kuman penyebab penyakit.
Jadi pada iklan ini konsumen diajak untuk mandi menggunakan Sabun Lifebuoy dengan formula baru yang mutakhir membunuh kuman agar tidak mudah terserang bakteri penyebab gatal-gatal.
c.     Hukuman (Punishment)
Penguatan negatif (negative reinforcement) tidaklah sama dengan hukuman, keduanya sangat berbeda. Penguatan negatif lebih bertujuan untuk meningkatkan probabilitas dari sebuah perilaku, sedangkan hukuman lebih bertujuan untuk menurunkan probabilitas terjadinya perilaku. Dalam penguatan negatif respon akan meningkat karena konsekuensinya, sedangkan pada hukuman respon akan menurun karena konsekuensinya.
Contoh iklan Tropicana Slim
Iklan ini menceritakan tentang seorang pria yang dari kecil suka makan sembarangan dan menyukai makanan yang manis-manis. Hingga suatu hari akhirnya ia terserang diabetes dan ia sangat frustasi. Oleh karena itu ia memulai hidup yang lebih sehat dan berhenti mengkonsumsi makanan manis yang tidak sehat lalu menggunakan Tropicana Slim sebagai pengganti gula guna menyetabilkan gula darahnya. Ia pun lalu menjadi pelopor mengganti gula dengan Tropicana Slim kepada teman-temannya dan keluarganya agar tidak terkena diabetes seperti dirinya.

2.   Find and describe three advertisement, one based on cogntif learning, another based on operant condition, and third based on classical condition . Discuss the nature of each advertisement and how  utilizes that type of leaning.
a.  Operant Conditioning
Yaitu suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.
Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
Contoh Iklan Pepsodent 
Pada iklan tersebut menampilkan dua buah mutiara, yang satu sudah dilapisi pasta gigi dan satunya lagi tidak dilapisi. Mutiara tersebut diuji dengan ditimpah beban seberat 10 kilo gram. Mutiara yang sudah dilapisi pasta gigi tetap utuh namun mutiara yang tidak dilapisi pasta gigi hancur berkepping-keping.
Oleh karena itu iklan tersebut selalu mengingatkan konsumen agar rajin menggosok gigi  menggunakan pasta gigi agar gigi mereka tetap kuat dan sehat.
b.    Classical conditioning
Mahzab ini mengacu pada pembelajaran dimana stimulus yang mengakibatkan respons tertentu dipasangkan dengan stimulus lain yang pada mulanya tidak menghasilkan respons bila berdiri sendiri.
Classical conditioning adalah sutu teori belajar yang mengutarakan bahwa makhluk hidup, baik manusia maupun binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan (repetition atau conditionong, Schiffman dan Kanuk, 2000 hal 162). Ada tiga konsep yang diturunkan dari proses belajar classical conditioning :
1)   Pengulangan adalah proses menyampaikan pesan kepada konsumen berulang kali, dengan frekuensi yang berkali-kali.
2)   Generalisasi stimulus adalah kemampuan seseorang konsumen untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relatif berbeda.
•     Perluasan lini produk, yaitu menambahkan produk baru yang terkait atau sejenis kepada produk lama dengan merek yang sudah ternama.
•     Merek keluarga, yaitu memberikan merek yang sama kepada semua lini produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Dalam hal ini, terdapat konsep retail private branding, yaitu prinsip family branding yang diterapkan pengecer dengan memberikan merek toko pada beberapa produk yang dijualnya.
•    Me-too products, yaitu suatu konsep yang membuat kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang biasa dilakukan oleh follower yang berusaha membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar.
•     Similar name, yaitu pesaing ingin membuat citra produknya sama dengan pemimpin pasar di mata konsumen.
•     Licensing, yaitu praktik pemberian merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh film kartun. Nama tersebut digunakan sebagai merek produk tertentu dengan imbalan fee atau sewa.
•     Generalisasi situasi pemakaian, yaitu membuat citra positif dari merek yang sudah terkenal dengan cara perluasan lini produk dan melakukan generalisasi perluasan pemakaian dari produknya yang sudah terkenal tersebut.

Pada generalisasi stimulus, konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan yang sama dari berbagai stimulus yang relatif berbeda. Hal ini berbeda dengan diskriminasi stimulus, dimana konsumen diharapkan mampu mengambil kesimpulan berbeda terhadap beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya. Proses belajar diskriminasi stimulus berkaitan dengan positioning (citra yang dimiliki konsumen terhadap produk) dan differentiation (pemasaran atau produsen berusaha mengkomunikasikan berbagai atribut dari produknya yang berbeda atau yang tidak dimiliki oleh produk lain.
Contoh Produk Susu Tropicana Slim
Jadi Tropicana SLim adalah produk yang sudah terpercaya untuk mengatasi masalah Diabetes. Oleh karena itu, Tropicana Slim memperluas produknya dengan membuat produk susu untuk penderita diabetes. Sehingga masyarakat percaya bahwa susu Tropicana Slim merupakan susu yang tepat untuk penderita diabetes sehingga penderita diabetes teteap dapat minum susu.

c.    Cognitive Learning
Proses belajar kognitif adalah proses yang dicirikan oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada proses mental konsumen untuk mempelajari informasi. Proses belajar kognitif membahas bagaimana informasi ditransfer dan disimpan di memori jangka panjang. Proses pelajar perilaku adalah proses belajar yang terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Proses belajar perilaku ( beha vioral learning) sebagai sebuah proses dimana pengalaman dengan lingkungan akan menyebabkan perubahan perilaku yang relatif permanen. Proses belajar perilaku adalah proses belajar yang terjadi karena respons konsumen terhadap suatu stimulus atau lingkungan konsumen. Perubahan perilaku tersebut adalah akibat pengalaman, bukan akibat perubahan fisik seorang konsumen (misalnya karena sakit, cacat, karena sakit, cacat, dan obat-obatan).
Contoh produk Antimo
Jadi Antimo membranding produknnya kepada konsumen dengan memposisikan produknya sebagai suplemen anti mabuk saat berkendara jauh. Sehingga konsumen akan selalu teringat, jika akan berkendara jauh pasti akan membeli Antimo terlebih dahulu guna menghindari mabuk kendaraan.

3.  Find and describe three advertisements that you believe are based on low-involvement learning and three that are based on high-involvement learning. Justify your selection.
Low-involvment learning
a.    Iklan Permen Kiss
b.    Iklan Beng-Beng
c.    Iklan Sprite
Pada dasarnya iklan Low-involvment learning terjadi ketika risiko dari pembelian produk yang dilakukan konsumen rendah dan disertai harga yang murah sehingga konsumen tidak melibatkan banyak pertimbangan saat melakukan pembelian. Iklan Permen Kiss, BengBeng dan Sprite menjadi contohnya. Produk-produk tersebut adalah produk yang dijual dengan harga yang murah mengingat itu adalah produk yang dikonsumsi sehari-hari. Dengan harga yang murah, konsumen biasanya tidak terlalu detail memperhatikan kandungan apa saja yang ada dalam produkproduk tadi karena pemikiran yang tidak begitu rugi apabila produk yang dibeli ternyata memiliki rasa yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
High-Involvement learning
a.  Iklan Mobil Mitsubishi Pajero Sport
b.  Iklan Motor Yamaha Nmax
c.  Iklan Perumahan Agung Podomoro
Pada dasarnya iklan High-involvement learning terjadi ketika risikodari pembelian yang dilakukan konsumen tinggi dan disertai harga yang mahal sehingga konsumen memikirkan banyak pertimbangan dan melakukan pencarian informasi secara detail mengenai manfaat dan value dari produk yang akan dibeli. Mobil Pajero Sport contohnya, konsumen sebelum memutuskan melakukan pembelian biasanya melakukan pencarian informasi mengenai spesifikasi produk Pajero Sport dari internet, Word of Mouth ataupun dari komunitas Pajero Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan diri bahwa produk tersebut layak atau tidak dibeli karena pada dasarnya konsumen akan melakukan pembelian jika dirasa value yang ditawarkan melebihi cost yang harus mereka keluarkan, begitupun dengan motor Yamaha Nmax . Untuk Iklan Agung Podomoro konsumen biasanya mencari informasi terlebih dahulu mengenai potensi lokasi rumah yang ditawarkan, apakah jarak dari tempat kantor ataupun sekolah masih dalam batas yang wajar, lingkungan yang aman dan asri, potensi investasi dan sebagainya. Karena produk yang ditawarkan adalah rumah (asset tidak bergerak) dan berharga mahal,konsumen harus melakukan pertimbangan yang matang dan mencari informasi sebanyak mungkin mengenai value dari rumah tersebut sebelum melakukan pembelian karena risiko yang tinggi ketika sudah mengeluarkan uang besar untuk membeli rumah tersebut namun ternyata susah untuk dijual kembali (awalnya untuk investasi), keamanan tidak terjamin dll.

4.   Select a product and develop an advertisement based on low-involvement learning and one on high-involvement learning. When should each be used (be specific)?
Low-Involvement Learning
Produk Pasta gigi
Karena pada dasarnya pasta gigi adalah produk yang sudah dikenal oleh konsumen mengenai cara penggunaan dan harga yang terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan bahwa produk pasta gigi seperti Pepsodent sebaiknya mengiklankan produk berdasar pada low-involvement learning,karena konsumen tidak mencari informasi lebih secara detail mengenai produk yang ditawarkan.
High Involvement Learning
Produk Kendaraan (Vehicle)
Produk seperti kendaraan biasanya membuat konsumen mencari informasi secara detail mengenai spesifikasi produknya seperti velg,kemampuan mesin, penggunaann bahan bakar,dll. Hal tersebut mendorong penjual produk perlu menampilkan iklan yang dapat menambah wawasan konsumen terhadap produk yang akan ditawarkan. Seperti contoh iklan Toyota Sienta yang menunjukkan bahwa produk ini dapat digunakan hingga 7 penumpang, berkapasitas 1500cc,dll. Hal tersebut membuat konsumen tidak perlu mencari informasi lagi karena pada iklan sudah dipaparkan secara jela. Selain menambah informasi bagi calon konsumen, namun dapat menjadi referensi keputusan pembelian bagi konsumen saat melakukan pembelian produk.

5.   Visit a grocery store and examine product packages or point-of-purchase information that could serve as retrieval cues for a brand’s ongoing advertising campaign. Write a brief report of your findings and describe the nature and effectiveness of the retrieval cues utilized. Could they have been better? Explain. 
       Menurut saya, produk yang sukses dalam menggunakan retrieval cues adalah Aqua. Kenapa Aqua ? karena, jika mengingat iklan aqua kita akan mengingat kalimat "diambil dari mata air pilihan", dimana dalam kemasan Aqua pun kita dapat melihat adanya gambar gunung yang mencerminkan kalimta tersebut. Iklan aqua juga menggambarkan masih banyak daerah - daerah terpencil di Indonesia yang masih susah untuk mendapatkan air bersih, dan aqua membantu masyarakat di daerah-daerah terpencil yang susah mendapatkan air bersih agar bisa dengan mudah mendapatkan air bersih di tempat tersebut dari pendapatan penjualan aqua tersebut. Dari iklan tersebut maka banyak yang percaya serta memilih dan tetap setia pada aqua, walaupun banyak air mineral merk lain yang lebih murah.

6.   Select a product that you feel has a good product position and one that has a weak position. Justify your selection. Describe an ad or package for each product and indicate how it affects the product's position.
Handphone merupakan salah satu produk yang memiliki positioning yang bagus dan lemah. contoh merek yang saya ambil adalah apple dan samsung. untuk di Indonesia sendiri, masyarakat selalu berpikir bahwa apple merupakan produk yang mahal, dan hanya kalangan atas yang memakainya. apalagi untuk menginstall beberapa aplikasi harus menggunakan kartu kredit. sehingga kebanyakan pengguna apple / iphone adalah kalangan atas. sedangkan pada samsung, samsung sangatlah banyak mengeluarkan produknya, sehingga tak heran banyak orang yang memakai produk ini. apalagi segmentasi pasar yang mereka ambil adalah semua kalangan. dan produkny dari harga paling rendah hingga paling tinggi. selain itu produk samsung juga mudah untuk menginstall aplikasi. karena rata-rata aplikasi mereka tidak berbayar.
sehingga apple menjadi produk yang lemah dalam sudut pandang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar